Saturday, September 14, 2013

Hidup ini indah yah :)

        Di barisan kalimat ini, aku rasa tak pantas menyebutkan namanya, ya, itu suatu keberuntungan untukku sehingga namanya tidak muncul dalam tulisanku :) dia hidup di dalam imajinasiku. Apakah kalian pernah mendengar atau membaca dongeng-dongeng tentang putri tidur, tinkerbell, putri salju or what ever? haha. ini lebih dari dongeng-dongeng biasa. Dia hidup dalam duniaku sendiri. Sejak awal aku smp, aku sudah mulai terjebak dalam ruang fiksiku sendiri dan hal-hal tidak masuk akal mulai aku fikirkan. Tapi aku tidak tahu asal mula kejadian ini bisa terjadi. Ya, wajar saya aku adalah anak bodoh dengan kacamata minus saat itu -.-
        Dia cantik, dengan rambut terhelai panjang. Aku pertama kali melihatnya di samping kamar tidurku. yang membuatku tak bosan menatap wajahnya adalah matanya yang bulat dan berwarna biru itu. Suara hentakan sepatu kecil buatan inggris itu yang setiap pagi membangunkanku dari tidurku. Kadang aku marah saat ia mulai memukul kepalaku dengan rambutnya yang terhelai panjang itu. Tapi ia hanya cengengesan seperti anak 11 tahun yang membangunkan kakaknya saat matahari terbit. Kau tahu apa yang biasa dia katakan saat aku bangun dari tidur? dia bilang "Hidup ini indah yah?" dengan nada tanya dan masih cengengesan. Dia memang berkata seperti itu, tapi sepertinya ada sesuatu yang mengganjal dalam hatinya saat mengatakan argumennya itu.
        Dia tak kenal lelah jika bersamaku. Apakah kau suka jika diikuti oleh seorang perempuan yang tidak kau kenal selama bertahun-tahun? haha. Dia hebat, dia cerdas. Tapi aku tak mampu menelaah lebih dalam tentang keinginannya terus disampingku. Tapi setelah semua anggota keluargaku merasa aneh dengan tingkah lakuku waktu itu, merekapun memanggil orang pintar untuk melihatku. Dan saat itulah aku mulai tidak yakin anak ini adalah imajinasiku semata, karena sepertinya paman orang pintar ini juga melihatnya. Di barisan kalimat ini, dia mulai memaksaku untuk menyebutkan namanya -.- Namanya Nelweyn vandercrown. Dia hidup dizaman belanda dan tewas dibantai nippon waktu itu. Sampai sekarang aku masih bersamanya. Bahkan saat menulis tulisan ini, dia ada disampingku sambil cengengesan.

Sendiri

Ku coba tersenyum dalam tidurku
Tak peduli apapun yang terjadi
Karena harapan, asa, semua kan lebih baik Saat ku terbangun
Adakah tanya telah terjawab? Adakah tawa telah menjawab?
Sendiri menuju sunyi Hingga yang tersisa hanya aku dan bahagia
Ku buka mata dia telah tiba Membawa pesan di kedua tangannya Mengajak berlari, menyusuri, jauh ke tempat terindah Dan tak lagi terbangun
Sendiri menuju sunyi Hingga yang tersisa hanya aku dan bahagia
Tak pernah beranjak, tak pernah beranjak

Thursday, September 5, 2013

PEMBALASAN !


Pernahkah kau mendengar dan melihat sebuah perkumpulan buangan tengah jalan? mereka menunggu keadilan dan perubahan. Hidup mereka terombang-ambing oleh ketidakpastian. Hanya kata-kata yang mereka terima, tak secuilpun tindakan yang terlukiskan dan nyata di mata mereka.
Sungguh sulit hidup mereka yang bahkan memaksanya untuk melakukan perang saudara. Berabad-abad lamanya mereka ditinggalkan oleh nenek moyang yang hanya menitipkan keruhnya air mata. Panasnya matahari dan tajamnya pedang ababil bukanlah halangan untuk mengubah sistem kemunafikan.
Dan mereka tak hentinya menangis saat melihat demonstran kontra menari saat mereka terbaring jatuh melemah.
Banyak pertanyaan yang menumpuk saat pilu dihati bertanya, mengapa mereka begitu tega tebarkan debu neraka? kehancuran adalah setan. Pemborosan timah panas tetap jadi agenda setiap hari. Geram dan pilu tambah terasa saat pembalasan akan dilakukan. Resiko seperti besi dan api yang tak henti melingkari tubuh hanyalah angin lalu. Bukan aku jika tak mati. Bukan kami jika kota manis ini hancur karna liberalis-liberalis seraka. Nyawa adalah taruhan untuk kebahagiaan di jaman itu.
Tapi apakah kau tahu para pendahuluku? Peristiwa-peristiwa yang kau alami itu masih terjadi di zaman cucu cicitmu ini. Sebuah spanduk demonstran dan senjata canggih masa depan telah terkokang di depan mata. Darah dan nanah tak henti mengalir setiap detiknya. Berbanggalah kau wahai bangsa firaun, karna otorisasi telah terpampang di lengkungan senyummu. Kegelapan luar biasa adalah sarapan kami. Saatnya bagi kami melakukan perubahan dan pembalasan sekaligus.

Nasihat

Ini aneh, tapi baiklah. Halo nak, ini ayah. Ayah tak tahu kamu lelaki atau wanita, yang jelas, jikalau nanti kau sudah dewasa, dan mene...