Ayahku adalah seorang
pelaut. Baru-baru ini ia pergi dan ditugaskan diluar negeri. Ia meninggalkan
istri serta 4 anaknya, termasuk aku. Berapa lama? Aku tidak tahu pasti. Mungkin
setahun, dua tahun, atau bahkan sampai lima tahun. Lebaran tahun lalu, sewaktu
idul fitry, itu adalah lebaran tersuram yang pernah kulalui. Tradisi keluarga
seperti makan ketupat, salam-salaman, dan mengakui dosa sambil menangis satu
sama lain tak lagi berarti. Semua berbeda saat ayah pergi 2 bulan sebelumnya. Tak
ada lagi kepala keluarga yang sangat bijaksana dan berwibawa mempertanggung
jawabkan hari istimewa itu. Aku termasuk anak yang lebih dekat kepada ayahku.
Banyak waktu kami habiskan bersama. Memancing, bermain bola, video game, dan
membaca. Ayah juga lah yang mengenalkanku pada musik. Aku ingat saat ia memutar
musik jazz dan terdengar olehku. Aku bertanya waktu itu.
“Itu
apa abi, kenapa ada suaranya? Enak didengar.” Kataku. Pertanyaan polos seorang
anak umur 7 tahun itu dijawab olehnya.
“Ini namanya lagu fi. Lagu itu adalah bagian dari musik. Ini namanya lagu jazz yang bisa bikin kamu pinter.” Katanya.
“Ini namanya lagu fi. Lagu itu adalah bagian dari musik. Ini namanya lagu jazz yang bisa bikin kamu pinter.” Katanya.
Saat
itu aku masih belum mengerti. Tetapi, lambat laun, semenjak aku mulai dewasa,
disitulah aku kembali mengingat dan mengerti kata-kata ayah. Musik adalah
cinta. Cinta yang menghantarkan seseorang menuju tujuan hidupnya. Terima kasih
ayah.
Lebaran kemarin, aku sangat iri teman-teman sebaya, sahabat jejaring sosial yang sangat antusias menyambut lebaran dengan anggota keluarga yang lengkap. Besok adalah lebaran idul adha. Mungkin ini akan menjadi lebaran suram kedua tanpamu abi. Tapi, aku, ah, sudahlah. Ayah kapan pulang. Aku rindu ayah.
Lebaran kemarin, aku sangat iri teman-teman sebaya, sahabat jejaring sosial yang sangat antusias menyambut lebaran dengan anggota keluarga yang lengkap. Besok adalah lebaran idul adha. Mungkin ini akan menjadi lebaran suram kedua tanpamu abi. Tapi, aku, ah, sudahlah. Ayah kapan pulang. Aku rindu ayah.
No comments:
Post a Comment