Monday, July 21, 2014

Presiden yang memimpin. Bukan cuma presiden.

               Sembilan juli 2014. 10 hari setelah saya menulis ini. Itu adalah hari pertama kalinya saya mengikuti pilpres. Menurut saya sendiri, hari itu adalah pemilu paling antusias yang pernah ada di negara ini. Saat itu, saya sangat merasa beruntung. Ada banyak alasan. Salah satunya adalah hanya ada 2 calon pasangan presiden dan wakilnya. Unik. Sangat berbeda dengan yang dahulu.
    Dimata saya, dulu, pemilu itu hanyalah embel-embel formalitas untuk mengatas namakan demokrasi yang dianut negara ini. Tapi sekarang, rasa cinta terhadap negara dan orang-orang baik yang mengubahnya.
                Salah satu dari calon ini, menarik perhatian saya. Dia adalah seorang yang dulu menjadi walikota di solo. Seseorang yang sederhana dan berwibawa. Entah kenapa, semua orang mengeluh-eluhkannya. Meneriakkan namanya. Seorang laki-laki yang dikenal dengan baju kotak-kotaknya.
                Setelah saya cari tahu, ternyata dia adalah seorang metalhead ( penikmat musik metal ). Sama seperti saya. Saya kaget. Ternyata, masih ada sosok pemimpin yang masih mencintai musik keras pembangkit semangat, yang sebelumnya saya mengenang bapak Soekarno, presiden pertama indonesia adalah seorang anak punk.
                Berbeda lagi lawannya. Saya sudah tahu dia. Dia adalah bagian dari masa lalu. Dari dulu dia sudah menampakkan dirinya ingin menjadi presiden dengan iklan di tivi. Semua orang tahu itu. Banyak yang ganjil darinya. Dia adalah seorang yang dulunya pemimpin sebuah batalion di anggota militer. Ya, persis sama dengan soeharto, yang menguasai tanah ini selama 32 tahun. Ya, juga sama dengan sby, yang 2 periode ini, memimpin kita, dengan prestasi luar biasa, yaitu 4 album, yang satupun lagunya saya tidak tahu judulnya. Saya tidak mau lagi dipimpin oleh anggota militer. Sakit.
                Banyak dari orang-orang yang dulunya tidak pernah menggunakan hak pilihnya, sekarang menghapus tanda golongan putih dari jejak langkahnya. Entah seberapa istimewanya orang ini. Keistimewaan yang sederhana.
                Indonesia sangat merindukan pemimpin yang bersih dan pro rakyat. Dari dulu, banyak yang mengaku-ngaku sebagai wakil rakyat, yang akhirnya tidur digedung DPR tanpa rasa malu. Seperti binatang. Sekarang, ada seorang pemimpin yang betul-betul dekat dengan rakyat, entah kenapa masih banyak yang mampu dibelokkan isu dan fitnah.
Saya berharap, pilihan saya, yang saya anggap bisa menjadi pemimpin yang mampu merubah indonesia kearah yang lebih baik lagi, bisa mengamban amanah, dan menepati janji-janjinya. Aamiin.

No comments:

Post a Comment

Nasihat

Ini aneh, tapi baiklah. Halo nak, ini ayah. Ayah tak tahu kamu lelaki atau wanita, yang jelas, jikalau nanti kau sudah dewasa, dan mene...