Monday, October 7, 2013

Akhrinya semua telah berakhir

Kalian masih ingat waktu aku menceritakan tentang senior-senior kampus yang mempebudak maba (mahasiswa baru) dengan kejamnnya itu kan? Kini semua telah berubah. Berubah menjadi buah yang manis :)
Kalian tahu dimana titik perubahannya? akan aku ceritakan.

Semua berawal dari pagi tadi, jam 08:30. Keadaan kampus tidak seperti biasa. Biasanya, jam segini, teman-teman sudah berkumpul dalam kelas dan saling sibuk dengan kegiatan masing-masing sambil menunggu dosen yang akan mengajar. Tapi, sekarang beda. Bahkan sahabat sekampungku, namanya dzul yang selalu paling pertama masuk kelas, tidak tampak batang hidungnya. Aku, keluar menelusuri lorong-lorong fakultas satu demi satu. Tapi, hasilnya tetap nihil. Tak ada tanda-tanda kehidupan. Aku heran.

Sampai akhirnya, aku keluar dengan penuh heran ke depan fakultas. Aku mendengar sorak-sorai di depan rektorat. Aku kenal suara-suara sorakan itu, seperti akrab ditelingaku. Aku berlari dengan penuh tanya ke rektorat. Membawa tas laptop yang tambah memberatkan langkahku.
Setelah sampai disana, aku melihat dzul beserta kawan-kawan seangkatan, berteriak "SAATNYA PERUBAHAN !!" dengan nada melengking penuh emosi. Aku tidak tahu sudah brapa lama aksi mahasiswa baru ini dimulai.

Dzul melihatku dengan tatapan nanar waktu itu, dia memanggilku untuk mengambil alih microphone yang ia genggam. Aku mulai panas. Sepertinya aku mulai tahu alur cerita kejadian ini. Akupun berdiri depan rektorat yang disaksikan oleh dekan, wakil dekan, para senior dan mahasiswa baru lainnya. Aku pun mengutarakan uneg-uneg apa yang ada di kepalaku waktu itu.

"Tolong untuk para petinggi kampus ini. Bisakah kami diperhatikan walau seujung kuku saja? di kampus ini, bukan hanya kalangan orang mampu yang ingin belajar, tapi masih banyak di antara teman-teman kami dari kalangan ekonomi rendah. Apakah kami akan terus seperti ini? apakah kami akan terus diinjak-injak oleh dedengkot kampus? Yang saya tahu, senior BEM hanya berhak mengambil alih maba hanya pada saat ospek dan bina akrab. Tapi kenapa berlanjut selama ini? Kalian tahu apa yang mereka perbuat? mereka memajaki dan mengambil uang kami, memukul kami, dan bahkan ada salah satu dari kami yang pingsan dan masuk rumah sakit. Bisakah rektorat lebih profesional menghadapi hal seperti ini?"

Aku pun menyerahkan kembali microphone kepada dzul yang sejak tadi sudah ingin bicara banyak. Suasana menjadi sangat panas. Peluh-peluh keringat mulai bercucuran. Akhirnya semua yang kami lakukan, mendapatkan respon balik dari petinggi kampus. Kami mendapatkan hak kami kembali sebagai mahasiswa. Dan semua minoritas senior mendapatkan ganjaran drop out ( dikeluarkan dari kampus ) karena hal itu. Kami lega bukan kepalang. Teriakan-terikan  "SAATNYA PERUBAHAN !" Telah menjadi diri kami sendiri. Angkatan 2013 yang merubah fase keprihatinan kampus yang kampungan. Setelah itu, proses belajar mengajar kampus kembali dimulai seperti biasa, dengan tambahan hak asasi mahasiswa di genggaman :)

No comments:

Post a Comment

Nasihat

Ini aneh, tapi baiklah. Halo nak, ini ayah. Ayah tak tahu kamu lelaki atau wanita, yang jelas, jikalau nanti kau sudah dewasa, dan mene...